Pesantren Ramadan MTsN 4 Cirebon Tumbuhkan Karakter Religius dan Ketakwaan Siswa

Weru (HUMAS Kab. Cirebon)

MTs Negeri 4 Cirebon menyelenggarakan kegiatan Pesantren Ramadan sebagai bagian dari pembinaan karakter islami dan penguatan keimanan peserta didik. Kegiatan berlangsung selama empat hari, mulai Senin hingga Kamis (17–20/3/2025), dan berpusat di halaman madrasah serta ruang kelas.

Kegiatan ini diikuti seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan, dengan susunan kegiatan yang mengintegrasikan pembelajaran akademik dan spiritual. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala MTsN 4 Cirebon, Ubaidillah, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas tahunan, tetapi merupakan program penting dalam membentuk siswa yang berakhlak mulia dan bertakwa.

“Dengan adanya kegiatan Ramadan ini, saya berharap keimanan dan ketakwaan siswa-siswi MTs Negeri 4 Cirebon semakin meningkat, serta menjadikan mereka generasi yang religius dan berakhlak baik,” ujar Ubaidillah dalam sambutannya.

Ahmad Haromain, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, menjelaskan bahwa kegiatan Pesantren Ramadhan disusun secara tematik dan edukatif.

“Rangkaian kegiatan dimulai dari tadarus, ceramah Ramadan, sholat Dhuha dan Dzuhur berjamaah, hingga pembelajaran tematik yang tetap sesuai dengan jadwal pelajaran Ramadhan,” jelasnya.

Adapun agenda kegiatan harian tetap diisi dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasa, diawali dengan tadarus juziyyah pada dua jam pertama dan ceramah Ramadan oleh guru pada jam ke-3 hingga ke-5. Selanjutnya, siswa akan diajak menuju lapangan untik menunaikan salat Dhuha berjamaah, menyimak ceramah Ramadhan oleh penceramah terjadwal, hingga salat Zuhur berjamaah. Para penceramah dan imam pengisi kegiatan berasal dari kalangan guru dan mitra eksternal seperti KUA Weru.

Sempat terekam media, Ust. Trisno membawakan tema “Hikmah Puasa dalam Membangun Karakter Muslim” untuk materinya. Sedangkan Ust. Jahidin mengangkat topik “Ketakwaan dalam Kehidupan Sehari-hari”, yang mendorong siswa menjadikan Ramadhan sebagai ajang memperbaiki diri.

Hari terakhir kegiatan ditutup dengan pembagian santunan kepada siswa yatim-piatu, sebagai bentuk kepedulian sosial yang juga ditanamkan melalui program Ramadan ini.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan khidmat, tertib, dan penuh makna, menunjukkan antusiasme warga madrasah dalam menghidupkan suasana Ramadan yang tidak hanya fokus pada ibadah ritual, tetapi juga pembentukan karakter mulia dan spiritualitas yang kuat.

Kontributor    : M. Junaedy, Eky